Diberdayakan oleh Blogger.

1. BAU TAK SEDAP

Organ intim wanita adalah bagian yang istimewa. Letaknya tersembunyi tetapi harus dirawat lebih 'ribet' dibandingkan anggota tubuh yang lain. Saat aroma miss V mulai tidak sedap dan tidak seperti hari-hari biasanya, wanita sering panik.
Kepanikan ini sering membuat wanita meminum obat pengharum miss V atau memakai sabun khusus agar aroma organ intim kembali normal, padahal cara tersebut bisa semakin memperparah keadaan. Ada banyak penyebab bau tidak sedap pada miss V. Kenali dulu penyebabnya, baru lakukan pengobatan atau pencegahan!
Dilansir dari Sheknowns.com, inilah 5 penyebab bau tidak sedap pada organ intim wanita:

Bacterial Vaginosis atau Bakteri Vagina
Bacterial Vaginosis tidak seseram namanya, karena hal ini adalah sesuatu yang wajar dan penyebab umum bau pada miss V. Organ intim wanita dihuni oleh bakteri alami yang akan merawat kesehatan miss V. Jika jumlah bakteri alami ini berlebih, memang akan tercium aroma yang lebih menyengat.
Penyebab Bacterial Vaginosis belum diketahui, gejala lain yang timbul adalah gatal dan nyeri pada miss V. Untuk mengatasi masalah ini, segera periksakan ke dokter. Biasanya pengobatan tidak terlalu banyak, antibiotik sudah bisa mengatasi masalah bau pada organ intim akibat bakteri alami yang berlebih.

Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah hal yang sering menjadi penyebab bau pada organ intim wanita, dan membuat tidak nyaman. Ciri-cirinya adalah aroma yang tidak biasa, cairan keputihan warna putih susu dan agak kental, area Miss V terasa gatal dan panas. Antibiotik dan sabun organ intim tidak akan menyelesaikan masalah infeksi jamur, Anda disarankan mengunjungi dokter jika mengalami gejala infeksi jamur.

Penyakit Menular Seksual
Beberapa Penyakit Menular Seksual dapat menyebabkan bau tidak enak pada miss V. Penyakit Menular Seksual yang sering menyebabkan bau pada miss V adalah klamidia dan gonore. Penyakit ini dapat mudah diobati jika segera ditangani, tetapi bisa terjadi komplikasi jika tidak segera diobati.
Yang menyeramkan, gejala klamidia dan gonore sering tidak dirasakan. Biasanya hanya bau yang berbeda dari biasanya dan rasa nyeri saat buang air kecil. Pemeriksaan secepatnya pada dokter sangat diperlukan, hindari hubungan intim yang tidak aman.

Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri (biasanya menular secara seksual) berjalan melalui vagina ke dalam rahim. Biasanya Penyakit Menular Seksual ini terdiagnosis sebagai klamidia. Penyakit ini sering tidak terdeteksi hingga terjadi kesulitan saat hamil.
Jika Anda mencium aroma tidak sedap pada miss V, nyeri panggul, demam, sering merasa nyeri saat berhubungan intim dan saat buang air kecil, segera periksakan kemungkinan klamidia. Efek buruk penyakit ini tidak hanya bau pada Miss V, tetapi juga kemandulan dan masalah kehamilan.

Kebersihan Miss V Tidak Dijaga
Banyak masalah bau Miss V terjadi karena kurang kesadaran untuk membersihkan dan merawat daerah ini. Bahkan masalah ini bisa terjadi pada anak perempuan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam hal merawat kebersihan Miss V.
  • Ganti celana dalam dua kali sehari. Jika celana dalam terasa lembab atau basah, segera ganti. Akan lebih baik jika Anda membawa celana dalam cadangan dalam dompet kecil, sehingga dapat Anda pakai sewaktu-waktu. Atau gunakan pantyliner jika perlu.
  • Hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan, apalagi yang mengandung parfum. Cukup bersihkan daerah miss V dengan air bersih.
  • Pastikan tangan Anda sudah dicuci bersih sebelum menyeka atau membasuh miss V.
  • Bersihkan Miss V dari arah depan ke belakang, untuk menghindari perpindahan bakteri dari dubur.
  • Jangan pernah menggunakan krim, gel, tablet, pil yang dimasukkan ke dalam miss V dengan asumsi bisa mengencangkan, merapatkan atau mengharumkan. Kecuali atas saran dokter! Hindari membeli barang-barang tersebut yang dijual secara bebas.
  • Ganti pembalut setidaknya 3 jam sekali saat Anda sedang menstruasi.


2. KEPUTIHAN.

Keputihan merupakan hal yang normal walau Anda seringkali dibuat tak nyaman karenanya. Keputihan disebabkan adanya infeksi oleh jamur Candida. Lalu bagaiama cara mengatasinya?

Keputihan disebabkan oleh infeksi jamur atau ragi pada vulva atau miss V. Kondisi ini menyebabkan daerah kewanitaan menjadi bau, keluar cairan berwarna putih kekuningan, gatal, rasa terbakar bahkan hingga menjadi bengkak. Jika kondisinya sudah sangat parah bisa membuatorang tersebut sulit berjalan, serta sakit saat buang air kecil atau melakukan hubungan seks.

Seperti yang dikutip dari detikhealth, sebenarnya setiap orang memiliki jamur Candida dalam jumlah kecil di mulut miss V, saluran pencernaan dan kulit. Pada orang yang sehat, bakteri ini bersifat ramah dan sistem kekebalan tubuh yang baik dapat mencegah terjadinya infeksi.

Namun, jika sistem kekebalan tubuhnya rusak atau sedang lemah maka akan lebih mudah bagi jamur Candida untuk tumbuh dan menimbulkan penyakit. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antibiotik, steroid dan kontrasepsi oral dapat mengubah organisme alami yang ada di miss V.

Faktor lain yang bisa memicu keputihan adalah penyakit diabetes, kehamilan, penggunaan antihistamin, stres, menggunakan celana yang ketat sehingga menyebabkan kondisi lembab, serta bahan-bahan kimia yang terkandung di sabun atau detergen.

Seperti dikutip dari The Body, salah satu cara untuk mencegah keputihan adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun ada banyak cara lain yang lebih sederhana untuk mencegah keputihan terjadi.

8 Cara Sederhana Atasi Keputihan:

1. Menghindari penggunaan cairan pembersih miss V. Cairan ini dapat mengubah tingkat keasaman normal miss V sehingga meningkatkan risiko infeksi serta menimbulkan peradangan.

2. Menghindari penggunaan pakaian atau celana yang ketat karena dapat menghalangi aliran udara, sebaiknya gunakan pakaian dari bahan katun.

3. Membilas miss V dari arah depan ke belakang untuk menghindari masuknya kuman dari anus.

4. Biasakan untuk mengeringkan bagian luar miss V dengan menggunakan tisu atau lap handuk bersih setelah buang air kecil atau besar.

5. Menghindari penggunaan pantyliners beraroma atau secara terus-menerus setiap hari, karena dapat menyebabkan iritasi.

6. Mengurangi konsumsi gula dan alkohol, karena dapat membantu perkembangan dari jamur Candida.

7. Mengonsumsi bawang putih, karena diyakini memiliki kandungan anti jamur alami.

8. Mengonsumsi susu atau yogurt karena mengandung bakteri acidophilus yang membantu menjaga bakteri tetap seimbang.


3. Kista dan Myom


Kista dan miom/myoma seringkali dianggap sama. Padahal, dua tumor jinak yang bersarang diorgan reproduksi perempuan ini berbeda 180 derajat.

Apa Beda Kista dan Miom?


Meski sama-sama menyerang organ reproduksi perempuan, namun kista dan miom memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Dr. Chepi Teguh Pramayadi, SpOG dari RSIA Evasari , memang banyak yang masih bingung membedakan kedua jenis penyakit yang tergolong dalam tumor jinak ini. Padahal, begitu banyak prinsip-prinsip yang berlainan, termasuk dari posisi, bentuk, hingga keluhan.



"Kista itu tumor yang berisi cairan. Ia memiliki beberapa jenis, misalnya kista endometriosis yang isinya cairan kecokelatan, kista dermoid yang terdiri dari jaringan-jaringan tubuh, ada juga kista simplex yang isinya hanya berupa cairan bening," ujar Cepi.


Sementara miom adalah tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos myometrium . "Jadi ada pertumbuhan sel-sel otot di dalam rahim yang tidak normal. Ia berbentuk seperti kumparan, lama-lama berputar hingga menyerupai bola," tambahnya.

Cepi kemudian menjelaskan hal-hal yang juga menjadi pembeda penyakit kista dan miom. Pertama, terlihat dari lokasi gumpalan. Kista terletak di indung telur, bisa di bagian kiri, kanan, atau keduanya.

"Sedangkan miom itu posisinya di rahim. Ia ada di tengah alat kelamin perempuan atau istilah medisnya terletak di uterus. Ia bisa berada di permukaan rahim, di tengah rahim, atau di dalam rahim," papar Cepi.

Perbedaan kedua, dapat dilihat dari bentuk atau kandungan di dalamnya. Pada miom, terdapat serabut-serabut otot yang padat dan berbentuk bulat. Gumpalan menyerupai batu ini tidak memiliki pangkal atau inti, melainkan hanya serabut otot yang permukaannya dapat dikupas.

Sementara kista, isinya sudah pasti cairan. "Makanya ketika operasi, dia bisa langsung diangkat tapi bisa juga disedot dulu cairannya baru sisanya diambil. Jadi, bentuknya selalu seperti itu. Tidak akan mungkin menjadi terbalik, misalnya kista tapi padat atau miom tapi cair," tambah Cepi.

Lalu, hal ketiga yang membedakan dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan perempuan. Kista dapat dideteksi dari rasa nyeri saat haid hari pertama atau kedua, serta adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual. Bahkan pada beberapa kasus, kista juga menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid.

Sementara itu, keluhan miom yang lebih dominan justru terlihat pada siklus. Adanya siklus haid yang tak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang berada di atas batas normal dalam satu siklus.

"Normalnya, perempuan mengganti pembalut rata-rata 3 - 4 kali dalam sehari. Ketika ia mengganti pembalut sampai lima kali atau lebih, berarti jumlah darahnya lebih banyak dari batas umum," papar Cepi. Jumlah darah yang terlampau banyak ini diperkirakan disebabkan adanya miom di dalam rahim.
sumber : tribunews

4. Kanker Serviks

Setiap dua (2) menit diseluruh dunia, seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Setiap empat (4) menit di Asia Pasifik, seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Setiap 1 (satu) jam di Indonesia,seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita kanker serviks terbanyak di Dunia.

Apa itu Kanker Serviks ?

Kanker Serviks adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada "mulut rahim" atau yang biasa disebut dengan Serviks. Penyakit ini menyerang kaum wanita pada usia reproduksi, yaitu pada rentang waktu saat pertama kali menstruasi sampai akhirnya menopause. Kanker serviks diebabkan oleh Human Papilloma Virus atau biasa disebut dengan virus HPV. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, tapi tidak semuanya berbahaya. 70 sampai 80 persen yang menyebabkan kanker serviks adala tipe 16 dan tipe 18.

Pertama-tama virus HPV menginfeksi bagian permukaan serviks yang sangat rentan terhadap masuknya kuman penyakit kemudian menimbulkan bercak. Lalu bercak-bercak ini menyebabkan infeksi dan menyebar keseluruh bagian serviks, sehingga terjadi kanker stadium awal. Kemudian sel kanker akan menyerang organ-organ tubuh lainnya, pada saat ini disebut dengan kanker stadium lanjut. Pada saat infeksi belum terasa adanya gejala, karena untuk menjadi kanker memerlukan waktu 10 (sepuluh) sampai 15 (limabelas) tahun.

Gejala mulai terasa saat memasuki stadium awal, yaitu berupa keputihan tidak normal seperti berwarna dan berbau busuk, pendarahan saat senggama, pendarahan pasca senggama, dan pendarahan diluar masa haid. Sementara pada kanker stadium lanjut; gejalanya berupa gangguan pada kandung kemih, seperti tidak dapat buang air kecil atau bocornya urine melalui vagina serta rasa nyeri di panggul dan kandung kemih.

Disamping virus HPV, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan kanker serviks.
1. Berganti-ganti pasangan seksual, semakin banyak pasangan seksual semakin besar resiko terkena penyakit kelamin yang dapat menyebabkan kanker serviks.
2. Melakukan hubungan seksual dan melahirkan dibawah usia 20 (dua puluh ) tahun. Hal ini dikarenakan dibawah usia dua puluh tahun alat reproduksi belum matang, sehingga jika mengalami kegiatan seksual atau melahirkan akan mudah terkena infeksi.
3. Wanita yang terlalu sering melahirkan. Proses melahirkan menimbulkan trauma pada serviks, terlalu banyak trauma dapat menyebabkan infeksi yang mengarah pada kanker serviks.
4. Tidak menjaga kebersihan organ genital. Membiarkan organ genital dalam keadaan terlalu lembab dan kotor, menimbulkan bakteri yang akan mengarah pada penyakit kelamin dan kanker serviks.
5. Merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Apakah kanker serviks dapat dicegah? 
Ya... 
Kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah. Kanker serviks dapat di cegah dengan:
1. Penyuntikan vaksin HPV, vaksin ini dapat menurunkan hingga 75% (tujuh puluh lima persen) resiko terkena kanker serviks. Namun, vaksin ini hanya diperuntukkan bagi wanita yang belum pernah berhubungan seksual. Untuk yang sudah aktif secara seksual, dpat segera ke Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan. Ada beberapa metode pemeriksaan yang dapat dilakukan: yang pertama adalah tes PAPSMEAR, yaitu dilakukan dengan cara mengambil sample dari permukaan mulut rahim untuk dilihat kenormalannya. Metode berikutnya adalah dengan tes IVA yang dilakukan dengan metode mengoleskan asam asetat ke permukaan serviks untuk dilihat reaksi apa yang terjadi. Kemudian metode pemeriksaan KOLPOSKOPI yaitu menggunakan kamera pembesaran pada saat pemeriksaan.
2. Menghindari hubungan seksual usia dini (dibawah 20 tahun).
3. Setia pada pasangan.
4. Menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan cara tidak mencukur habis bulu kemaluan.
5. Mengganti pembalut minimal 3 (tiga) jam sekali saat menstruasi.
6. Bila menggunakan toilet umum, bersihkan kloset terlebih dahulu dan gunakan air dalam kemasan untuk membersihkan organ genital.
7. Jalani pola hidup sehat dengan berolah raga secara rutin, mengkonsumsi makanan sehat, hindari gorengan, makanan cepat saji atau makanan yang mengandung bahan kimiawi.
8. Hindari rokok dan alkohol.
Sekarang anda sudah mengetahui tentang kanker serviks. Tunggu apalagi, mari kita lakukan pencegahan dan deteksi dini agar terhindar dari penyakit kanker serviks.

Prev Next

Posting Komentar

Translate

Histats